Kamis, 13 Maret 2014

Psikoterapi "Eksistensial Humanistik"

TERAPI EKSISTENSIAL-HUMANISTIK

A.    Pengertian
Psikologi eksistensial humanistic berfokus pada kondisi manusia. Pendekatan ini terutama adalah suatu sikap yang menekankan pada pemahaman atas manusia alih – alih suatu system teknik – teknik  yang digunakan untuk mempengaruhi klien. Pendekatan terapi eksistensial bukan suatu pendekatan terapi tunggal, melainkan suatu pendekatan yang mencakup terapi – terapi yang berlainan yang kesemuanya berlandaskan konsep – konsep dan asumsi – asumsi tentang manusia.

B.     Konsep Utama
1.      Kesadaran diri
Manusia memiliki kesanggupan untuk menyadari dirinya sendiri, suatu kesanggupan yang unik dan nyata yang memungkinkan manusia mampu berpikir dan memutuskan. Semakin besar kesadaran dirinya, maka semakin besar pula kebebasannya untuk memilih altrnatif-alternatif. Kebebasan memilih dan bertindak itu disertai dengan tanggung jawab. Manusia bertanggung jawab atas keberadaan dan nasibnya.
2.      Kebebasan, tanggung jawab dan kecemasan
Kesadaran akan kebebasan dan tanggung jawab bisa menimbulkan kecemasan yang menjadi atribut dasar pada manusia. Kecemasan juga bisa diakibatkan oleh kesadaran atas keterbatasannya dan atas kemungkinan yang tak terhindarkan untuk mati (Nonbeing)
3.      Penciptaan Makna
Manusia berusaha untuk menemukan tujuan hidup dan menciptakan nilai-nilai yang akan memberikan makna bagi kehidupan. Menjadi manusia juga berarti menghadapi kesendirian. Manusia memiliki kebutuhan untuk berhubungan dengan sesamanya dalam suatu cara yang bermakna. Manusia juga berusaha untuk mengaktualisasikan diri, yakni mengungkapkan potensi-potensi manusiawinya. Apabila gagal mengaktualisasikan dirinya, maka ia bisa menjadi sakit.

C.    Tujuan Terapi
Menurut Gerald Corey, (1988:56) ada beberapa tujuan terapeutik yaitu :
1.      Agar klien mengalami keberadaannya secara otentik dengan menjadi sadar atas keberadaan dan potensi – potensi serta sadar bahwa ia dapat membuka diri dan bertindak berdasarkan kemampuannya. Keotentikan sebagai “urusan utama psikoterapi” dan “nilai eksistensial pokok”. Terdapat tiga karakteristik dari keberadaan otentik :
a.       Menyadari sepenuhnya keadaan sekarang,
b.      Memilih bagaimana hidup pada saat sekarang, dan
c.       Memikul tanggung jawab untuk memilih.
2.      Meluaskan kesadaran diri klien, dan karenanya meningkatkan kesanggupan pilihannya, yakni menjadi bebas dan bertanggung jawab atas arah hidupnya.
3.      Membantu klien agar mampu menghadapi kecemasan sehubungan dengan tindakan memilih diri, dan menerima kenyataan bahwa dirinya lebih dari sekadar korban kekuatan – kekuatan deterministic di luar dirinya.

Tujuan Konseling menurut Akhmad Sudrajat yaitu :
  1. Mengoptimalkan kesadaran individu akan keberadaannya dan menerima keadaannya menurut apa adanya. Saya adalah saya.
  2. Memperbaiki dan mengubah sikap, persepsi cara berfikir, keyakinan serta pandangan-pandangan individu, yang unik, yang tidak atau kurang sesuai dengan dirinya agar individu dapat mengembangkan diri dan meningkatkan self actualization seoptimal mungkin.
  3. Menghilangkan hambatan-hambatan yang dirasakan dan dihayati oleh individu dalam proses aktualisasi dirinya.
  4. Membantu individu dalam menemukan pilihan-pilihan bebas yang mungkin dapat dijangkau menurut kondisi dirinya.

D.    FUNGSI DAN PERAN TERAPIS
Hubungan terapeutik sangat penting bagi terapis eksistensial. Penekanan diletakkan pada pertemuan antar manusia dan perjalanan bersama alih – alih pada teknik-teknik yang mempengaruhi klien. Isi pertemuan terapi adalah pengalaman klien sekarang, bukan “masalah” klien. Hubungan dengan orang lain dalam kehadiran yang otentik difokuskan kepada “di sini dan sekarang”. Masa lampau atau masa depan hanya penting bila waktunya berhubungan langsung (Gerald Corey.1988:61).
Pola hubungan :
  1. Hubungan klien adalah hubungan kemanusiaan. Konselor berstatus sebagai partner klien, setara dengan klien sehingga hubungannnya berada dalam situasi bebas tanpa tekanan.
  2. Klien sebagai subjek bukan obyek yang dianalisis dan didiagnosis.
  3. Konselor harus terbuka baik kepribadiannya dan tidak pura – pura.

E.     Teknik dan prosedur terapi
1.      Tidak ada teknik tertentu yang ditentukan secara ketat
2.      Metode-metode yang berasal dari Gestalt dan analisis transaksional sering digunakan.
3.      Mengintegrasikan metodologi dan konsep-konsep psikoanalisis.

F.     Tema dan dalil utama eksistensial

Dalil 1 : Kesadaran diri
Manusia memiliki kesanggupan untuk menyadari diri yang menjadikannya mampu melampaui situasi sekarang dan membentuk basis bagi aktivitas-aktivitas berpikir dan memilih yang khas manusia. semakin tinggi kesadaran, maka semakin utuh diri sesorang.

Dalil 2 : Kebebasan dan tanggung jawab
Manusia pada dasarnya adalah bebas, oleh karenanya harus bertanggung jawab atas pengarahan hidup dan penentuan nasibnya sendiri.

Dalil 3 : Keterpusatan dan kebutuhan akan orang lain.
Individu memiliki kebutuhan untuk memelihara keunikan dan keterpusatannya, tetapi sekaligus memiliki kebutuhan untuk keluar dari diri sendiri, berhubungan dengan orang lain dan lingkungan.
a.       Keberanian untuk ada
b.      Pengalaman kesendirian
c.       Pengalaman keberhubungan
Manusia berhubungan dengan dunia luar dalam 2 bentuk :
a.       alam kekurangan (deficiency)
b.      alam menjadi (being)

Dalil 4 : Pencarian Makna
Salah satu kharakteristik yang khas pada manusia adalah perjuangannya untuk merasakan arti dan maksud hidup.



Dalil 5 : Kecemasan sebagai syarat hidup
Kecemasana bisa menjadi suatu tenaga motivasional yang kuat untuk pertumbuhan. Kesadaran adalah akibat dari kesadaran atas tanggung jawab untuk memilih.

Dalil 6 : Kesadaran atas kematian dan Non-ada
Karakteristik yang khas pada manusia adalah kemampuan untuk memahami konep masa depan dan tak bisa dihindarkannya kematian. Hidup menjadi bermakna karena memiliki pembatasan waktu.

Dalil 7 : perjuangan untuk aktualisasi diri
Manusia berjuang untuk aktualisasi diri, yakni kecenderungan untuk menjadi apa saja yang mereka mampu.

G.    KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENDEKATAN EKSISTENSIAL HUMANISTIK
Kelebihan
  1. Teknik ini dapat digunakan bagi klien yang mengalami kekurangan dalam perkembangan dan kepercayaan diri.
  2. Adanya kebebasan klien untuk mengambil keputusan sendiri.
  3. Memanusiakan manusia.
  4. Bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, analisis terhadap fenomena social
  5. Pendekatan terapi eksistensial lebih cocok digunakan pada perkembangan klien seperti masalah karier, kegagalan dalam perkawinan, pengucilan dalam pergaulan ataupun masa transisi dalam perkembangan dari remaja menjadi dewasa
Kelemahannya
  1. Dalam pelaksanaannya tidak memiliki teknik yang tegas.
  2. Terlalu percaya pada kemampuan klien dalam mengatasi masalahnya (keputusan ditentukan oleh klien sendiri)
3.      Memakan waktu lama.
4.      Pendekatan ini kurang sistematis pada prinsip-prinsip dan praktek therapy
5.      Beberapa penulis eksistensialisme menggunakan konsep abstrak atau global dan samar-samar. Sulit untuk dipegang.
6.      Model belum diperlakukan pada riset sebagaimana untuk divalidasi prosedur-prosedur tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar