Assalamu’alaikum
wr wb
‘Mimpi’
Banyak
manusia yang meyakininya, tapi banyak pula yang tak menghiraukannya.
Tapi,
apa sih itu mimpi? Haruskah kita percaya? Haruskah kita bermimpi? Ato punya
mimpi?
Oke,
kita akan cari tahu apa itu mimpi. Mimpi yang saya maksud disini adalah bukan
bunga tidur, atau yang terjadi ketika kita sedang tidur *sama aja yaks?*. Mimpi
disini adalah impian. Impian dalam hidup, atau bisa disebut tujuan, atau juga
cita-cita.
Mimpi
hanya di miliki oleh orang-orang yang optimis. Lah,, gimana kalo gak punya
mimpi?? Bisa jadi tuh orang termasuk orang-orang yang pesimistik. Mereka yang
meragukan kemampuan dirinya sendiri.
Mereka yang takut bermimpi karena takut kecewa nantinya. Mereka yang tak
berani mencoba segala sesuatu karena takut dengan yang namanya kegagalan.
Sob,
coba deh kamu keluar rumah sebentar. Pandang tuh langit malam *tapi jangan
dipandang saat siang hari yaah :D*. Taburan bintangnya cantik kan?? Liat juga
deh rembulannya, bersinar teraang… Andai ia bisa menyinari gelapnya hati ini..
#LOh??
Kamu
semua masih ingat sebuha lagu saat kita masih kanak-kanak??
Ambilkan bulan bu..
Ambilkan bulan bu,
Yang selalu bersinar di langit..
Tahukah
kalian, mengapa anak-dalam lagu itu pengen minta diambilin bulan? Padahal kan
bulan nya gede banget. Kayaknya gak mungkin deh, tapi si anak tetep bersikukuh
pengen minta di ambilin bulan.
Ada
lagi nih lagu;
BIntang kecil.. dilangit yang biru..
Amat banyak menghias angkasa..
Aku ingin terbang dan menari, jauh
tinggi ke tempat kau berada..
Nah,
terus kenapa si anak di dalam lagu ini gak ada kerjaan banget pengen nari
disana? Apa dia gak takut jatuh? Kan disini aja bisa nari, kenapa musti di
sana??
Bintang
selalu di identikkan dengan sesuatu sangaaat indah namun sangat sulit untuk
digapai. Karena ia sangat indah, makanya banyak yang pengen banget buat
memilikinya. Semua orang yang optimis dan yakin akan ‘tidak ada yang tidak
mungkin tuk diraih’, pasti akan berusaha keras untuk memiliki bintang itu
walaupun ia sebenarnya tau hal tersebut sangatlah tidak mungkin. Hal ini lah
yang dimiliki anak kecil yang nyanyi lagu di atas. Mereka masih kecil namun
sangat ingin memiliki bintang dan bulan. Mereka optimis sob, bersikukuh banget
pengen minta ambilin sama ibunya. Lah bagaimana dengan kita-kita yang sama
sekali tidak tertarik dengan yang namanya bintang dan berkata, “ah itu sangat
tidak mungkin, dan aku tak akan mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin.” Orang
ini seharusnya sangat malu dengan anak kecil di atas.
Sesuatu
yang tidak mungkin tidak selamanya tidak mungkin. Ketika Allah berkehendak,”kun
fayakun”, jadilah maka jadilah ia. Hal ini udah dibuktikan sama Rasulullah SAW
ketika beliau Isra mi’raj ke Sidhratul Muntaha alias lapisan langit lang
ketujuh dalam waktu yang sangat singkat. Sangat tidak mungkin, namun Al Qur’an
berkata demikian, bukti-bukti peristiwa tersebut juga di tampakkan. Maka tidak
beriman seseorang jika tidak percaya akan hal tersebut. Oom Neil Amstrong juga
ikut-ikutan membuktikannya dengan mendarat ke bulan tuk pertama kalinya. Waktu
itu dunia heboh banget, soalnya pada zamannya kan gak mungkin banget bisa
mencapai jarak sejauh itu. Zaman sekarang juga banyak para astronot yang telah
menjelajahi luar angkasa dan membuat jarak semakin dekat walaupun sejauh jutaan
ribu kilometer. Dan sekali lagi, “TIDAK
ADA YANG TIDAK MUNGKIN”.
Menurut Oom Maslow, seorang pakar
psikologi humanistic di Eropa sana. Humanis berfokus pada potensi. Mereka
percaya bahwa manusia berusaha untuk tingkat atas kemampuan. Manusia mencari
batas-batas kreativitas, tertinggi mencapai kesadaran dan kebijaksanaan. Ini
telah diberi label “berfungsi penuh orang”, “kepribadian sehat”, atau sebagai
Maslow menyebut tingkat ini, “orang-aktualisasi diri.” Maslow telah membentuk
sebuah hirarki dari lima tingkat kebutuhan dasar. Di luar kebutuhan tersebut,
kebutuhan tingkat yang lebih tinggi ada. Ini termasuk kebutuhan untuk memahami,
apresiasi estetik dan spiritual kebutuhan murni. Dalam tingkat dari lima
kebutuhan dasar, orang tidak merasa perlu kedua hingga tuntutan pertama telah
puas, maupun ketiga sampai kedua telah puas, dan sebagainya. Hirarkhi Maslow
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan Fisiologis
Ini adalah kebutuhan biologis. Kita pasti donk perlu makan,
oksigen, air, obat saat sakit, dsb. Naah kebutuhan fisiologis ini merupakan
kebutuhan yang sangat dasar atau yang sangaat diperlukan oleh setiap manusia.
2.
Kebutuhan Keamanan
Naah.. Kalo kebutuhan fisiologis udah terpenuhi, maka
kebanyakan dari orang sangat memerlukan keamanan untuk dirinya sendiri.
Misalnya aman dari kejahatan, dari terror, dsb.
3.
Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan
Selanjutnya, kalo kebutuhan untuk keselamatan dan
kesejahteraan fisiologis kita udah puas, tingkatan kebutuhan yang selanjutnya
yaitu kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow
menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan
keterasingan. Ini melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan
memberikan rasa memiliki. Contohnya, inginnya rasa memiliki banyak teman,
memiliki keluarga yang harmons, memiliki pasangan hidup yang setia, dsb.
4.
Kebutuhan Esteem
Jika ketiga kebutuhan di atas udah terpenuhi semua,
selanjutnya yaitu kebutuhan esteem ato harga diri misalnya keinginan untuk
mendapat penghargaan dari orang lain seperti pujian, hadiah, piagam, tanda
jasa, dsb. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan
berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan ini tidak dipenuhi, seseorang
cenderung frustrasi, merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.
5.
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Naah selanjutnya, kalo semuuua kebutuhan di atas terpenuhi,
maka selanjutnya adalah kebutuhan akan aktualisasi diri atau mengembangkan potensi
yang dimiliki sesuai bakat dan minat. Maslow menggambarkan aktualisasi diri
sebagai sesuatu yang perlu orang lakukan untuk menjadi apa yang orang itu
“terlahir untuk dilakukan.” *Berat bangett yah bahasanya. Hhihii*. Maksudanya
itu yaa cita-cita dan impian mereka. “Seorang musisi harus bermusik, seniman
harus melukis, dan penyair harus menulis.”
Berdasarkan penjelasan
singkat diatas mengenai apa yang dikemukakan sama Oom Maslow, kita termotivasi
untuk meraih mimpi yaa untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut. Entah itu
termotivasi untuk menyambung kehidupan atau mengubah nasib menjadi lebih baik.
Entah menggapai mimpi untuk dapat dicintai dan disanjung oleh semua orang, atau
bahkan menggapai mimpi sebagai salah satu sarana penyaluran bakat yanmg selama
ini dimiliki.
Kesimpulannya, mimpi
itu sangat kita perlukan dalam hidup. Mimpi lah yang membuat kehidupan kita
lebih terarah. Mimpilah motivasi terbesar saat seseorang telah berputus asa dan
mulai terjatuh. Dan mimpi tidak terlepas dari yang namanya ujian, cobaan.
Banyak dari mereka yang bermimpi mendapat badai besar demi menggoyahkan
angannya. Misalnya seperti kesulitan ekonomi, tidak didukung oleh orang
terdekat seperti orangtua, mendapat hinaan dan makian serta selalu gagal setiap
ia mencoba. Ujian ini sebenarnya merupakan sebuah dorongan tuk lebih maju lagi
bagi mereka yang berjiwa besar. Namun sayangnya, tidak semua manusia berjiwa
besar. Tak sedikit dari mereka yang menyerah menggapai mimpinya karena merasa
tidak mampu. Tidakkah mereka sadar? Ujian tersebut hanya tahap awal. Tidak ada
yang mampu naik ke puncak pohon jika ia tak mampu melawan derasnya angin.
Mari
kita intip teman-teman kita di daerah pedalaman. Seperti yang kita ketahui,
banyak dari mereka yang rela berjalan kaki beberapa kilometer dan menyusuri
terjalnya bebatuan, bahkan harus melewati sungai-sungai kecil tanpa alas kaki
demi bersekolah dan menuntut ilmu. Ketika ditanya, “apa yang membuat adek-adek
sesemangat ini?”, mereka menjawab, “aku pengen jadi anak yang pintar kak, aku
pengen jadi dokter di desa ini.” Mereka berimpian seperti itu, dengan
perjuangan yang subhanallah tanpa menghiraukan kendala-kendala yang pasti
mereka alami yaitu kesulitan ekonomi untuk dapat sekolah yang lebih tinggi.
Tapi cobalah kita tengok ke pemerintahan Indonesia yang sekarang. Tidak sedikit
dari mereka yang berasal dari desa, yang memiliki orang tua seorang petani
maupun buruh namun bisa menjaat kursi menteri bahkan presiden. Mengapa? Semua
karena mimpi dan mereka berusaha keras untuk mewujudkannya.
“Dream, believe, and make it happen”
Kata-kata
di atas sangatt menginsprasi ku hingga sekarang. Tau kah kalian itu
kata-katanya siaapa?? Yupps,, itu dari Agnes Monica. Dalam usia muda, ia sudah
mampu membuat dunia jatuh cinta. Aku masih sangat ingat waktu ku kecil. Aku
sangat menyukai music dan sangat menyukai salah satu acara televise tentang
music yang di presenteri oleh Agnes Monica. Namun jujur saat itu aku kurang
menyukai mba Agnes. Menurut ku, dia hanya bermodal cantik, suaranya tak
seberapa bagus bahkan dapat dikatakan tidak bagus, menurutku sekali lagi itu
menurut pandanganku saat aku masih kecil. Namun sekarang, tahukah kalian? Aku
sangat menyukai mba Agnes. Kagum, salut, aku pengen bisa mewujudkan mimpiku
seperti dia. Dia tak putus asa berusaha dan belajar, walaupun bertubi-tubi
mengalami kegagalan, namun ia bisa membuktikan sebuah kesuksesan. Ia mampu
mengubah suara yang menurut ku tidak bagus menjadi suara sangat cantik dan
berkilauan di mata dunia. Semua orang di dunia memujinya. Ia telah berhasil
menggapai bintang di langit itu, namun ia tak cukup merasa puas sebab di atas
bintang masih ada bintang lagi yang mendorongnya untuk terus dan terus
berprestasi lagi.
Sebuah
kisah inspirasi juga lahir dari kehidupan pamanku. Beliau dulunya hanya seorang
pengemudi getek atau kelotok ato bahasa Indonesianya itu perahu bermesin dan
hanya lulus sekolah dasar. Ia juga sering menjual besi-besi dan paku-paku bekas
di pasar. Istrinya sering membeli buah-buahan sedikit busuk untuk dapat dijual
kembali di kampungnya. Hal itu mereka lakukan demi sesuap nasi. Cobaan demi
cobaan mereka hadapi bersama-sama dengan ketabahan, kesabaran dan kerja keras.
Dan hasilnya, pamanku sekarang merupakan distributor alat mesin ternama di
Kalimantan Selatan bahkan salah satu dari beberapa orang ternama di Indonesia.
Kisah
lain saya dapatkan dari cerita teman saya yang ayahnya hanyalah seorang lulusan
SD. Tidak banyak ia mempunyai pengalaman, namun ia adalah seorang pekerja keras
dan berani mencoba sesuatu yang baru tanpa takut akan kegagalan. Dan sekarang
ayah teman saya memiliki sebuah kompleks perumahan elit di Banjarmasin,
memiliki mall no 2 terbesar di Kalimantan Selatan, dan memiliki banyak usaha
lainnya.
Semua
orang-orang diatas membuktikan, semua berawal dari hal yang kecil. Tidak ada
orang yang secara instan dapat menggapai mimpi. Semua butuh pengorbanan, kerja
keras, kesabaran, dan ketabahan. Dan satu yang terpenting adalah mereka punya
iman. Mereka punya Tuhan. Mereka selalu yakin terhadap kuasa Tuhan. Allah SWT.
Tak
ada yang melarang kita untuk bermimpi teman, “Gapailah mimpi setinggi bintang
di langit”. Tapi, yang paling mendasar yang harus kita lakukan dalam bermimpi
adalah luruskan niat kita. Sebab niat lebih penting dari pada segala perbuatan.
Niatkan dalam hati, “aku bermimpi untuk memudahkan ibadahku kepada Allah SWT”.
Bermimpilah.. Raihlah berjuta prestasi dan buatlah orang tua bangga dengan mu..
Karena hanya dengan membuat orang tua kita bahagia Allah akan senantiasa
melimpahkan rahmatnya kepada kita. Namun, ingat hati kita dan jangan biarkan ia
kotor dan berpenyakit. Ketika kita mampu mengulurkan tangan tuk raih mimpi itu,
jangan pernah berkata di dalam hati, “Ini adalah milikku, ini adalah hasil
kerja kerasku, semua dari tangan ku sendiri.” Jangan pernah lupakan bahwa Allah
lah yang menjadikan hal itu. Itu semua adalah pekerjaannya Allah, kita hanyalah
perantaranya. Kita tak akan mampu melakukan apa-apa jika Allah tidak
menginginkannya. Seorang penulis tidak dapat menulis jika Allah mencabut hak
tangannya untuk bergerak. Seorang penyanyi tidak dapat menyanyikan sebuah lagu
dengan merdu jika Allah mencabut hak suaranya untuk dapat didengarkan.
Ustadz
pernah berkata, “Kenalilah Tuhanmu atas dirimu, apa yang ada pada diri kita dan
apa yang kita kerjakan, sebab semua itu adalah perbuatan Allah dan hanya
milikNya.” Jangan sampai hati kita terselip rasa sombong, angkuh, merendahkan
orang lain, minta sanjung, riya, bahkan dengki karena tidak pernahnya merasa puas
terhadap apa yang dimiliki dan juga selalu menginginkan apa yang orang lain
miliki. Gapailah mimpi dengan niat membahagiakan orang tua dan orang-orang di
sekeliling kita. Gapailah mimpi dan genggam banyaknya rezeki untuk dapat
dibagikan kembali kepada kaum fakir miskin.
Ketika
kita berdada posisi roda yang menghadap keatas, lihatlah posisi roda yang ada
di bawah. Itu lah asal kita, dan kita pasti akan kembali kesana. Janganlah
teman-teman menggapai mimpi tanpa memperdulikan apapun, yang menjadikan kesan
egois, terlalu mementingkan dunia, dan lupa pada akhirat. Dunia tidak selamanya
akan ada. Dan kematian tak akan pernah berhenti mengintai kita. Janganlah
angkuh, tapi ramahlah, berbagilah kepada mereka yang ada dibawah. Bagilah
kebahagiaan itu. Ciptakan sejuta senyum dari mereka. Dan bangkitkan kembali
motivasi mereka untuk dapat maju dan terus berkembang demi kehidupan, bukan
malah menjadi seorang pesimis, yang takut kegagalan, dan hanya bisa bersembunyi
dalam selimut keterpurukan. Semangaat teman..!!! Be a optimism..!! Gapai mimpi
setinggi langit dengan kaki yang tetap berpijak pada bumi..!! Tak ada yang tak
mungkin di mata Allah. Kuatkan hati, luruskan niat. Kita semua pasti Bisa..!!
Salam
ukhuwah ^.^
Wassalamu’alaikum
wr wb