Kamis, 13 Maret 2014

GENGGAM MIMPI DENGAN TELAPAK TANGANMU, DAN JANGAN PERNAH LUPA DENGAN BUMI PIJAKAN KAKIMU..!!



Assalamu’alaikum wr wb
‘Mimpi’
Banyak manusia yang meyakininya, tapi banyak pula yang tak menghiraukannya.
Tapi, apa sih itu mimpi? Haruskah kita percaya? Haruskah kita bermimpi? Ato punya mimpi?
Oke, kita akan cari tahu apa itu mimpi. Mimpi yang saya maksud disini adalah bukan bunga tidur, atau yang terjadi ketika kita sedang tidur *sama aja yaks?*. Mimpi disini adalah impian. Impian dalam hidup, atau bisa disebut tujuan, atau juga cita-cita.
Mimpi hanya di miliki oleh orang-orang yang optimis. Lah,, gimana kalo gak punya mimpi?? Bisa jadi tuh orang termasuk orang-orang yang pesimistik. Mereka yang meragukan kemampuan dirinya sendiri.  Mereka yang takut bermimpi karena takut kecewa nantinya. Mereka yang tak berani mencoba segala sesuatu karena takut dengan yang namanya kegagalan.
Sob, coba deh kamu keluar rumah sebentar. Pandang tuh langit malam *tapi jangan dipandang saat siang hari yaah :D*. Taburan bintangnya cantik kan?? Liat juga deh rembulannya, bersinar teraang… Andai ia bisa menyinari gelapnya hati ini.. #LOh??
Kamu semua masih ingat sebuha lagu saat kita masih kanak-kanak??
Ambilkan bulan bu..
Ambilkan bulan bu,
Yang selalu bersinar di langit..
Tahukah kalian, mengapa anak-dalam lagu itu pengen minta diambilin bulan? Padahal kan bulan nya gede banget. Kayaknya gak mungkin deh, tapi si anak tetep bersikukuh pengen minta di ambilin bulan.
Ada lagi nih lagu;
BIntang kecil.. dilangit yang biru..
Amat banyak menghias angkasa..
Aku ingin terbang dan menari, jauh tinggi ke tempat kau berada..
Nah, terus kenapa si anak di dalam lagu ini gak ada kerjaan banget pengen nari disana? Apa dia gak takut jatuh? Kan disini aja bisa nari, kenapa musti di sana??
Bintang selalu di identikkan dengan sesuatu sangaaat indah namun sangat sulit untuk digapai. Karena ia sangat indah, makanya banyak yang pengen banget buat memilikinya. Semua orang yang optimis dan yakin akan ‘tidak ada yang tidak mungkin tuk diraih’, pasti akan berusaha keras untuk memiliki bintang itu walaupun ia sebenarnya tau hal tersebut sangatlah tidak mungkin. Hal ini lah yang dimiliki anak kecil yang nyanyi lagu di atas. Mereka masih kecil namun sangat ingin memiliki bintang dan bulan. Mereka optimis sob, bersikukuh banget pengen minta ambilin sama ibunya. Lah bagaimana dengan kita-kita yang sama sekali tidak tertarik dengan yang namanya bintang dan berkata, “ah itu sangat tidak mungkin, dan aku tak akan mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin.” Orang ini seharusnya sangat malu dengan anak kecil di atas.
Sesuatu yang tidak mungkin tidak selamanya tidak mungkin. Ketika Allah berkehendak,”kun fayakun”, jadilah maka jadilah ia. Hal ini udah dibuktikan sama Rasulullah SAW ketika beliau Isra mi’raj ke Sidhratul Muntaha alias lapisan langit lang ketujuh dalam waktu yang sangat singkat. Sangat tidak mungkin, namun Al Qur’an berkata demikian, bukti-bukti peristiwa tersebut juga di tampakkan. Maka tidak beriman seseorang jika tidak percaya akan hal tersebut. Oom Neil Amstrong juga ikut-ikutan membuktikannya dengan mendarat ke bulan tuk pertama kalinya. Waktu itu dunia heboh banget, soalnya pada zamannya kan gak mungkin banget bisa mencapai jarak sejauh itu. Zaman sekarang juga banyak para astronot yang telah menjelajahi luar angkasa dan membuat jarak semakin dekat walaupun sejauh jutaan ribu kilometer. Dan sekali lagi, “TIDAK ADA YANG TIDAK MUNGKIN”.
Menurut Oom Maslow, seorang pakar psikologi humanistic di Eropa sana. Humanis berfokus pada potensi. Mereka percaya bahwa manusia berusaha untuk tingkat atas kemampuan. Manusia mencari batas-batas kreativitas, tertinggi mencapai kesadaran dan kebijaksanaan. Ini telah diberi label “berfungsi penuh orang”, “kepribadian sehat”, atau sebagai Maslow menyebut tingkat ini, “orang-aktualisasi diri.” Maslow telah membentuk sebuah hirarki dari lima tingkat kebutuhan dasar. Di luar kebutuhan tersebut, kebutuhan tingkat yang lebih tinggi ada. Ini termasuk kebutuhan untuk memahami, apresiasi estetik dan spiritual kebutuhan murni. Dalam tingkat dari lima kebutuhan dasar, orang tidak merasa perlu kedua hingga tuntutan pertama telah puas, maupun ketiga sampai kedua telah puas, dan sebagainya. Hirarkhi Maslow tersebut adalah sebagai berikut:
1.  Kebutuhan Fisiologis
Ini adalah kebutuhan biologis. Kita pasti donk perlu makan, oksigen, air, obat saat sakit, dsb. Naah kebutuhan fisiologis ini merupakan kebutuhan yang sangat dasar atau yang sangaat diperlukan oleh setiap manusia.
2.  Kebutuhan Keamanan
Naah.. Kalo kebutuhan fisiologis udah terpenuhi, maka kebanyakan dari orang sangat memerlukan keamanan untuk dirinya sendiri. Misalnya aman dari kejahatan, dari terror, dsb.
3.  Kebutuhan Cinta, sayang dan kepemilikan
Selanjutnya, kalo kebutuhan untuk keselamatan dan kesejahteraan fisiologis kita udah puas, tingkatan kebutuhan yang selanjutnya yaitu kebutuhan untuk cinta, sayang dan kepemilikan dapat muncul. Maslow menyatakan bahwa orang mencari untuk mengatasi perasaan kesepian dan keterasingan. Ini melibatkan kedua dan menerima cinta, kasih sayang dan memberikan rasa memiliki. Contohnya, inginnya rasa memiliki banyak teman, memiliki keluarga yang harmons, memiliki pasangan hidup yang setia, dsb.
4.  Kebutuhan Esteem
Jika ketiga kebutuhan di atas udah terpenuhi semua, selanjutnya yaitu kebutuhan esteem ato harga diri misalnya keinginan untuk mendapat penghargaan dari orang lain seperti pujian, hadiah, piagam, tanda jasa, dsb. Ketika kebutuhan ini terpenuhi, orang merasa percaya diri dan berharga sebagai orang di dunia. Ketika kebutuhan ini tidak dipenuhi, seseorang cenderung frustrasi, merasa rendah, lemah, tak berdaya dan tidak berharga.
5.  Kebutuhan Aktualisasi Diri
Naah selanjutnya, kalo semuuua kebutuhan di atas terpenuhi, maka selanjutnya adalah kebutuhan akan aktualisasi diri atau mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai bakat dan minat. Maslow menggambarkan aktualisasi diri sebagai sesuatu yang perlu orang lakukan untuk menjadi apa yang orang itu “terlahir untuk dilakukan.” *Berat bangett yah bahasanya. Hhihii*. Maksudanya itu yaa cita-cita dan impian mereka. “Seorang musisi harus bermusik, seniman harus melukis, dan penyair harus menulis.”
Berdasarkan penjelasan singkat diatas mengenai apa yang dikemukakan sama Oom Maslow, kita termotivasi untuk meraih mimpi yaa untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut. Entah itu termotivasi untuk menyambung kehidupan atau mengubah nasib menjadi lebih baik. Entah menggapai mimpi untuk dapat dicintai dan disanjung oleh semua orang, atau bahkan menggapai mimpi sebagai salah satu sarana penyaluran bakat yanmg selama ini dimiliki.

Kesimpulannya, mimpi itu sangat kita perlukan dalam hidup. Mimpi lah yang membuat kehidupan kita lebih terarah. Mimpilah motivasi terbesar saat seseorang telah berputus asa dan mulai terjatuh. Dan mimpi tidak terlepas dari yang namanya ujian, cobaan. Banyak dari mereka yang bermimpi mendapat badai besar demi menggoyahkan angannya. Misalnya seperti kesulitan ekonomi, tidak didukung oleh orang terdekat seperti orangtua, mendapat hinaan dan makian serta selalu gagal setiap ia mencoba. Ujian ini sebenarnya merupakan sebuah dorongan tuk lebih maju lagi bagi mereka yang berjiwa besar. Namun sayangnya, tidak semua manusia berjiwa besar. Tak sedikit dari mereka yang menyerah menggapai mimpinya karena merasa tidak mampu. Tidakkah mereka sadar? Ujian tersebut hanya tahap awal. Tidak ada yang mampu naik ke puncak pohon jika ia tak mampu melawan derasnya angin.

Mari kita intip teman-teman kita di daerah pedalaman. Seperti yang kita ketahui, banyak dari mereka yang rela berjalan kaki beberapa kilometer dan menyusuri terjalnya bebatuan, bahkan harus melewati sungai-sungai kecil tanpa alas kaki demi bersekolah dan menuntut ilmu. Ketika ditanya, “apa yang membuat adek-adek sesemangat ini?”, mereka menjawab, “aku pengen jadi anak yang pintar kak, aku pengen jadi dokter di desa ini.” Mereka berimpian seperti itu, dengan perjuangan yang subhanallah tanpa menghiraukan kendala-kendala yang pasti mereka alami yaitu kesulitan ekonomi untuk dapat sekolah yang lebih tinggi. Tapi cobalah kita tengok ke pemerintahan Indonesia yang sekarang. Tidak sedikit dari mereka yang berasal dari desa, yang memiliki orang tua seorang petani maupun buruh namun bisa menjaat kursi menteri bahkan presiden. Mengapa? Semua karena mimpi dan mereka berusaha keras untuk mewujudkannya.

“Dream, believe, and make it happen”
Kata-kata di atas sangatt menginsprasi ku hingga sekarang. Tau kah kalian itu kata-katanya siaapa?? Yupps,, itu dari Agnes Monica. Dalam usia muda, ia sudah mampu membuat dunia jatuh cinta. Aku masih sangat ingat waktu ku kecil. Aku sangat menyukai music dan sangat menyukai salah satu acara televise tentang music yang di presenteri oleh Agnes Monica. Namun jujur saat itu aku kurang menyukai mba Agnes. Menurut ku, dia hanya bermodal cantik, suaranya tak seberapa bagus bahkan dapat dikatakan tidak bagus, menurutku sekali lagi itu menurut pandanganku saat aku masih kecil. Namun sekarang, tahukah kalian? Aku sangat menyukai mba Agnes. Kagum, salut, aku pengen bisa mewujudkan mimpiku seperti dia. Dia tak putus asa berusaha dan belajar, walaupun bertubi-tubi mengalami kegagalan, namun ia bisa membuktikan sebuah kesuksesan. Ia mampu mengubah suara yang menurut ku tidak bagus menjadi suara sangat cantik dan berkilauan di mata dunia. Semua orang di dunia memujinya. Ia telah berhasil menggapai bintang di langit itu, namun ia tak cukup merasa puas sebab di atas bintang masih ada bintang lagi yang mendorongnya untuk terus dan terus berprestasi lagi.
Sebuah kisah inspirasi juga lahir dari kehidupan pamanku. Beliau dulunya hanya seorang pengemudi getek atau kelotok ato bahasa Indonesianya itu perahu bermesin dan hanya lulus sekolah dasar. Ia juga sering menjual besi-besi dan paku-paku bekas di pasar. Istrinya sering membeli buah-buahan sedikit busuk untuk dapat dijual kembali di kampungnya. Hal itu mereka lakukan demi sesuap nasi. Cobaan demi cobaan mereka hadapi bersama-sama dengan ketabahan, kesabaran dan kerja keras. Dan hasilnya, pamanku sekarang merupakan distributor alat mesin ternama di Kalimantan Selatan bahkan salah satu dari beberapa orang ternama di Indonesia.
Kisah lain saya dapatkan dari cerita teman saya yang ayahnya hanyalah seorang lulusan SD. Tidak banyak ia mempunyai pengalaman, namun ia adalah seorang pekerja keras dan berani mencoba sesuatu yang baru tanpa takut akan kegagalan. Dan sekarang ayah teman saya memiliki sebuah kompleks perumahan elit di Banjarmasin, memiliki mall no 2 terbesar di Kalimantan Selatan, dan memiliki banyak usaha lainnya.
Semua orang-orang diatas membuktikan, semua berawal dari hal yang kecil. Tidak ada orang yang secara instan dapat menggapai mimpi. Semua butuh pengorbanan, kerja keras, kesabaran, dan ketabahan. Dan satu yang terpenting adalah mereka punya iman. Mereka punya Tuhan. Mereka selalu yakin terhadap kuasa Tuhan. Allah SWT.
Tak ada yang melarang kita untuk bermimpi teman, “Gapailah mimpi setinggi bintang di langit”. Tapi, yang paling mendasar yang harus kita lakukan dalam bermimpi adalah luruskan niat kita. Sebab niat lebih penting dari pada segala perbuatan. Niatkan dalam hati, “aku bermimpi untuk memudahkan ibadahku kepada Allah SWT”. Bermimpilah.. Raihlah berjuta prestasi dan buatlah orang tua bangga dengan mu.. Karena hanya dengan membuat orang tua kita bahagia Allah akan senantiasa melimpahkan rahmatnya kepada kita. Namun, ingat hati kita dan jangan biarkan ia kotor dan berpenyakit. Ketika kita mampu mengulurkan tangan tuk raih mimpi itu, jangan pernah berkata di dalam hati, “Ini adalah milikku, ini adalah hasil kerja kerasku, semua dari tangan ku sendiri.” Jangan pernah lupakan bahwa Allah lah yang menjadikan hal itu. Itu semua adalah pekerjaannya Allah, kita hanyalah perantaranya. Kita tak akan mampu melakukan apa-apa jika Allah tidak menginginkannya. Seorang penulis tidak dapat menulis jika Allah mencabut hak tangannya untuk bergerak. Seorang penyanyi tidak dapat menyanyikan sebuah lagu dengan merdu jika Allah mencabut hak suaranya untuk dapat didengarkan.
Ustadz pernah berkata, “Kenalilah Tuhanmu atas dirimu, apa yang ada pada diri kita dan apa yang kita kerjakan, sebab semua itu adalah perbuatan Allah dan hanya milikNya.” Jangan sampai hati kita terselip rasa sombong, angkuh, merendahkan orang lain, minta sanjung, riya, bahkan dengki karena tidak pernahnya merasa puas terhadap apa yang dimiliki dan juga selalu menginginkan apa yang orang lain miliki. Gapailah mimpi dengan niat membahagiakan orang tua dan orang-orang di sekeliling kita. Gapailah mimpi dan genggam banyaknya rezeki untuk dapat dibagikan kembali kepada kaum fakir miskin.
Ketika kita berdada posisi roda yang menghadap keatas, lihatlah posisi roda yang ada di bawah. Itu lah asal kita, dan kita pasti akan kembali kesana. Janganlah teman-teman menggapai mimpi tanpa memperdulikan apapun, yang menjadikan kesan egois, terlalu mementingkan dunia, dan lupa pada akhirat. Dunia tidak selamanya akan ada. Dan kematian tak akan pernah berhenti mengintai kita. Janganlah angkuh, tapi ramahlah, berbagilah kepada mereka yang ada dibawah. Bagilah kebahagiaan itu. Ciptakan sejuta senyum dari mereka. Dan bangkitkan kembali motivasi mereka untuk dapat maju dan terus berkembang demi kehidupan, bukan malah menjadi seorang pesimis, yang takut kegagalan, dan hanya bisa bersembunyi dalam selimut keterpurukan. Semangaat teman..!!! Be a optimism..!! Gapai mimpi setinggi langit dengan kaki yang tetap berpijak pada bumi..!! Tak ada yang tak mungkin di mata Allah. Kuatkan hati, luruskan niat. Kita semua pasti Bisa..!!
Salam ukhuwah ^.^
Wassalamu’alaikum wr wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar