Minggu, 18 November 2012

Dermaga Ku



Perahuku yang telah roboh..
Yang telah pecah terhempas ombak
Dan puing – puingnya,
Kini berserakan di tepian pantai..
Ku biarkan begitu saja
Berharap ada seseorang,
Yang dapat menyatukannya lagi
Tapi..
Yang ku harapkan tak kunjung datang
Malah puing– puing itu,
Semakin lapuk termakan waktu..
Ku hampir menyerah..
Ku hampir putus asa..
Hingga akhirnya ku terjatuh,,
Dalam keresahan tiada bertepi..
Namun..
Ketika ku terjatuh,,
Seorang lelaki mengulurkan tangannya padaku
Ia bantu ku berdiri..
Ia tatap aku
dengan penuh cinta dan kasih sayang..
Ia,,
Telah memberi semangat baru dalam hidupku..
Dengan sabar..
Ia satukan puing – puing perahuku
Walau ku tahu,,
Bekas retakan itu pasti ada dan terlihat
Tak kan bisa lagi seperti dulu
Tapi,, Ia tak menyerah
Ia tutup retakan itu
dengan ketulusan cinta yang ia miliki..
Hingga perahu ku, sanggup tuk berlayar lagi
Namun, biarlah ku labuhkan perahu ku itu
di dermaga cintanya..
Dan biarlah ku tetap tinggal disitu
Bersama lelaki itu
Hanya orang itu…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar